Jumat, 19 Oktober 2012

Pemrograman Bahasa Rakitan : Materi 2

Hadeeuuh.. Tega amat dosen ane ya. Baru aja kemaren nyelesein pembahasan Interpreter dan Compiler yang pusingnya bukan main, malah disuruh ngelanjutin materi yang kedua. Hahahaha. Tapi nggak apa-apa toh anggep aja tambahan ilmu buat agan semua. :-D

Wuiihh.. Ngeri banget pas ngeliat blognya dosen ane yang membahas materi kedua ini. Pengantar blognya aja kaya gini gan. "WARNING..!! Sebelum anda melanjutkan mbaca tulisan ini, ada baiknya anda yakin dulu bahwa anda sudah memahami konsep dari elemen komputer.". Wah, kalo ane sich udah paham. Kalo agan gimana? Kalo belom paham, cari aja materi rangkaian digital di google. Banyak koq materinya.  

Ini bukan buat nakut-nakutin gan, tapi biar agan tahu kalo membahas materi ini konsepnya nggak jauh-jauh ama elemen komputer dan sistem komputer. Khan ane sudah kasih tahu dari awal, mana mungkin kita bisa tahu apa yang kita pelajari kalo kita belom paham konsepnya? Ya nggak?

Setelah kita tahu dan paham konsep dari elemen komputer, maka anda ingat lagi tentang jenis bilangan digital  seperti desimal, biner dan hexadesimal. Kenapa harus kaya gitu? Ya sebab kita harus tahu kalo Bahasa Rakitan
akan menggunakan salah satu atau ketiga jenis bilangan tersebut sebagai nilai data atau pengalamatan memori. Itulah kelebihan dari Bahasa Tingkat Rendah daripada Bahasa Tingkat Tinggi, karena memori dipanggil secara langsung maka akan lebih cepat dieksekusi dibandingkn dengan Bahasa Tingkat Tinggi.

Trus apaan tuch Biner, Desimal, dan Hexadesimal? Tenang, ane bakal jelasin satu per satu.

1. Biner (Binary)
Biner itu bilangan berbasis 2 gan, sehingga hanya terdiri dari 2 bilangan saja yaitu 0 dan 1. Bilangan koq cuma 0 ama 1 doanx. Nggak ada yang lain yah? hehehe. Sistem komputer menggunakan bilangan ini sebagai representasi dari sebuah nilai yaitu 0V dan +5V.
Contoh Konversi dari Biner ke bilangan Desimal sebagai berikut :
101(2) =
1×22 + 0×21 + 1×20 =  4 + 0 + 1 = 5(10)
2. Hexadesimal
Kalo bilangan ini berbasis 16, terdiri dari 16 bilangan yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. Sebagai catatan gan, komputer nggak kenal bilangan 10, 11, dan seterusnya. Jadi dalam kasus bilangan Hexadesimal setelah angka 9 adalah bilangan A. 
Contoh Konversinya sebagai berikut :
3A16 = 3×161 + 10×160 = 58(10)
3. Desimal
Pasti agan semua tahu bilangan Desimal khan? Ya pasti udah tahu lakh. Khan bilangan desimal sudah dipelajari dari SMP. hehehe
Desimal itu bilangan berbasis 10, berarti terdiri dari 10 bilangan yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. Bilangan ini biasanya sebagai standar buat pengkorversian bilangan digital.

Baca dulu saran dari dosen ane biar lebih paham lagi. "Lebih detailnya silahkan anda baca lagi dahulu tentang jenis-jenis bilangan serta cara konversinya.". Kalo udah paham kita lanjut aja.

Sip lakh. kita langsung aja meluncur ke pokok pembahasan Bahasa Rakitan. Bahasa Rakitan ini mempunyai 4 tipe instruksi dasar, yaitu : mnemonic (opcode), Operand 1, Operand 2, Komentar.
Ini contohnya :
Apa itu Mnemonic? Pasti agan pada tanya kaya gitu. Ane kasih aja penjelasannya. Mnemonic / opcode adalah suatu nilai yang menentukan operasi antar satu set operasi. Merupakan suatu pengkodean dari nilai fungsi. Nilai-nilai ini mungkin diartikan oleh komputer untuk melaksanakan operasi yang dipilih.

Trus apaan tuch Operand? operand suatu variabel (angka atau karakter) yang akan dioprasikan (diproses) oleh operator untuk mengetahui hasil. sebuah opcode bisa terdiri dari 2 operand atau hanya 1 operand saja.
contohnya yang hanya 1 operand seperti ini :

Hampir aja lupa. Dosen ane nyuruh ane dan temen-temen ane buat nyoba ber-Assembly gitu. Ane udah nyoba ngikutin langkah-langkah yang ane liat di blognya dosen ane. Iya lumayan menyenangkan juga bisa ber-Assembly. Soalnya baru pertama kali. Hehehehe. Maklum yang nulis blog ini juga masih newbie. Hehehe. Dan hasilnya sebenernya biasa sich. Tapi perasaan ane sangat luar biasa. Hasil yang keluar adalah "A" tanpa ada error sedikitpun. Hoorrree....

Daripada agan semua bingung dengan cerita ane, ane kasih tahu langkah-langkahnya.

Buka dulu notepadnya.


Ketik codenya. Ini salah satu contohnya.


Save kode tadi ke dalam folder yang ada file compilernya. Catatan : ekstensi kodenya harus *.asm


Setelah selesai, kita eksekusi kode yang kita sudah save.


Tampilan DOS-nya seperti ini.


Pilih drive yang ada folder asm-nya. Buka folder asmnya dengan mengetikkan cd asm


Compile dahulu file-nya dengan mengetik TASM (nama file).asm. Ane contohin kode1. Cek dahulu apakah ada pesan yang error atau tidak.


Setelah yakin tidak ada pesan error, kita akan melakukan linking dengan cara mengetik TLINK /t (nama file).obj
 
ketikkan nama file yang sudah terdapat kode tadi. Seperti biasa nama file ane kode1. Hasilnya adalah "A" tanpa error. 



Kayanya sekian dulu ya postingan ane hari ini. Ngantuk banget soalnya niat-naitin begadang buat ngerjain tugas dari dosen ane biar besok perasaan ane jadi plong. Hehehe. Tunggu postingan ane selanjutnya ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar