NIM : DTI201100597
OSI (Open System Interconnection) merupakan sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. Model OSI ini digunakan sebagai standar umum untuk membangun modeling arsitektur jaringan komputer secara konseptual. Model OSI ini terdiri dari 7 lapisan yang disebut dengan layer. Cara kerja dari setiap layer ini mengirimkan data dari komputer satu ke komputer lainnya dengan cara megirimkan data tersebut ke layer dibawahnya sehingga berakhir dilayer terakhir, kemudian mengirimkan ke komputer yang dituju. Lalu,data tersebut dikirim ke layer yang paling atas yaitu application layer.
Layer-layer yang ada dalam OSI dan penjelasannya :
1. Physical Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, layer ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
2. Data Link Layer
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi layer ini menjadi 2 lapisan yaitu Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control (MAC).
3. Network Layer
Layer ini memilki tugas menangani masalah pengiriman paket data dari computer pengirim ke computer penerima. Pada layer ini, hal yang paling berperan dalam pengiriman paket yaitu IP (Internet Protocol). Disini, layer akan menentukan IP pengirim dan IP penerima paket data sehingga paket yang dikirim tidak mengalami salah sasaran atau tujuan. Selain itu, layer ini juga berguna untuk mengatasi masalah IP dimana IP yang berbeda dapat melakukan koneksi dengan baik. Device yang menggunakan layer ini adalah router.
4. Transport Layer
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di komputer penerima dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari. Selain itu, layer ini juga memastikan bahwa paket yang dikirim tidak error.
Pada layer ini, menggunakan protocol yang dikenal dengan TCP (Transmission Control Protocol) dan SPX.
5. Session Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan.
6. Presentation Layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Window NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP).
7. Application Layer
Berfungsi sebagai interface dengan aplikasi dengan fungsionalitas
jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian
membuat pesan-pesan kesalahan.
Contoh protocol pada aplikasi layer, yaitu DNS, FTP, HTTP, SMB ,Telnet, SMTP dan sebagainya.
sumber : aadfirephoex.blogspot.com/2008/06/osi-open-system-interconnection dan Wikipedia
Titanium Color Paintings - The Most Valuable Tools
BalasHapusT-Dirt - T-Dirt. T-Dirt. T-Dirt is designed for titanium automatic watch the high end, low-end and high citizen eco drive titanium watch end collectors. The T-Dirt is designed to titanium sponge work on the higher end 2019 ford ecosport titanium hardware. titanium bikes In