Hey agan semua?
Gmna punya kabar? Pasti baik donx? Hehehehe
Agan masih inget
postingan ane tentang sintren nggak? Kalo inget ane kasih tahu sesuatu. Malam
minggu kemaren di desa ane ada pagelaran sintren gan. Hihihi (mimpi yg jadi nyata). Yang nonton beuh.. banyak banget
gan. Dari anak kecil ampe embah-embah (ane termasuk diantaranya). Hehehehe
Agan masih tahu
sejarahnya sintren khan? Kalo belum silahkan
baca dulu postingan ane yang
berjudul sintren. (Kalo nggak salah di kategori kebudayaan). Kalo udah ane
jelasin yang selanjutnya.
O iya gan, elemen
terpenting dari sintren ini yang jelas ada penarinya donx. Masa peralatan udah
mendukung tapi penarinya nggak ada. Hehehe. Ciri-ciri dari penarinya setahu ane
kaya gini gan
Harus gadis
perawan (kalo yang udah nggak perawan ato yang lainnya ane nggak tahu mempan
ato nggak sebab lom pernah liat penari
selain yang bukan perawan. Hahahaha :D)
So pasti harus
yang masih muda. Masa perawan tua mau dijadiin penari. Tapi ya mungkin juga
sich. Khan kriteria pertama udah terpenuhi.
Merupakan
keturunan dari generasi sebelumnya. Maksudnya sang penari harus ada hubungan
darah dengan penari sintren generasi sebelumnya. Bisa dari ibu, tante, nenek
ato yang lainnya.
Sintren ini
dimulai saat sang penari diikat anggota badannya (biasanya sich tangan dan/atau
sekitar leher) yang sebelumnya diberi wejangan dulu sama si pawangnya dan
diletakkan sebuah nampan berisi pakaian untuk sintren. Lalu sebuah penutup dari
bambu yang dilapisi kain kemudian menutupi sang penari. Kemudian sang sinden
akan menyanyikan sebuah tembang khusus agar makhluk gaib dapat masuk ke dalam
sang penari dan mengganti pakaiannya yang biasa menjadi pakaian buat sintren
yang ada di dalam nampan. Kalo secara logika nggak mungkin seorang manusia
dapat mengganti pakaiannya padahal anggota badannya sedang terikat. Tapi itu
terjadi gan. Bagaimana caranya ya gan? Allohualam.. hanya Alloh yang tahu.
Sang penari akan
memberi isyarat mengguncangkan penutupnya saat ia sudah selesai mengganti
pakaian. Dan saat sang pawang membuka penutupnya, apa yang terjadi gan? Sang
penari bisa mengganti pakaian yang buat sintren dengan tangan dan sekitar leher
masih terikat. Hebat banget tuh gan. Trus si sinden akan menyanyikan suatu
tembang yang fungsinya sebagai pembukaan dulu. Kemudian ditutup lagi dan
dinyanyikan sebuah tembang yang isinya agar tali yang mengikat sang penari
dapat terlepas.
Sang penari akan
memberi isyarat lagi. Dan saat tutup itu dibuka kedua kalinya sang penari sudah
terbebas dari ikatan tali yang membelenggunya. Kemudian sang sinden akan
menyanyikan tembang yang bertujuan agar si arwah yang udah masuk ke tubuh sang
penari senang n menari. Tiap tembang mempunyai gerakan berbeda yang akan
diperagakan oleh sang penari. Menarinya sich lumayan monoton. Tapi itu yang
jadi titik pembedanya dengan yang lain. Setelah menurut sang penari cukup
menarinya, sang penari akan menari kecil diatas tempat ia duduk dan langsung
duduk walaupun musik gamelannya belum terhenti. Sering juga sang penari
mempunyai permintaan lagu yang ingin dinyanyikan oleh sinden dengan cara salah
satu sinden akan membisikkan sesuatu ke telinga si penari dan si penari akan
memberi jawaban dengan berbisik pula.
Semakin enak nyanyian dan suara gamelan
yang dilantukan, semakin semangat si penari akan menari. Tapi ati-ati aja kalo
nyanyiannya nggak enak seperti lirik lupa, suara gamelan n suara nyanyian
sinden nggak pas pasti si penari akan marah n ngambek (kaya anak kecil aja.
Hehehe). Nah itu tugas sang pawang ato pendamping agar dapat membujuk agar si
penari dapat tenang dan kembali menari (agak serem juga gan).
Ada juga bagian
saat si penari dapat jatuh pingsan saat ada bulatan kain berisi uang terlempar
ke bagian tubuhnya. Dan disadarkan lagi oleh sang pendamping. Bagian ini yang
biasanya durasinya agak lama gan. Ane juga agak bosen pas bagian ini. Lama
banget. Hehehe
Ada juga bagian
si penari menari bersama dengan bodor (=pelawak). Biasanya bagian ini yang
membuat para penonton tertawa terbahak-bahak.
Bagian
terakhirnya si penari tadi akan ditutup lagi dan dimasukkan pakaian yang tadi
dipakai si penari sebelum pertunjukan. Si sinden akan menyanyikan tembang
khusus dan kemudian si penari memberi isyarat. Penutup dibuka lagi dan si
penari kembali seperti semula walaupun kondisinya menjadi lemas karena
menghabiskan tenaga saat menari tadi.
Nah, sekian dulu postingan ane kali ini. Semoga bisa bermanfaat. Seperti biasa, tunggu postingan ane selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar